IRFAN SYAUQI BEIK, Ph.D., BERIKAN MASUKAN KURIKULUM FUTURE FIT IN UNTUK KURIKULUM PRODI MAZAWA
Palangka Raya (07/07) Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya menggelar kegiatan review kurikulum. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melakukan evaluasi dterhadap kurikulum yang sudah dijalankan sejak tahun 2020 tersebut apakah ideal dan sudah sesuai dengan Era Revolusi Industri 4.0 dan Era Society 5.0. Selain itu juga kegiatan ini ingin memastikan bahwa semua materi yang diajarkan masih relevan dan dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkarir di bidang Zakat dan Wakaf.
Kegiatan review kurikulum Prodi MAZAWA dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Juli 2023 bertempat di BLU Meeting Room Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya. Hadir sebagai narasumber/reviewer Irfan Syauqi Beik, Ph.D., seorang praktisi dan akademisi yang expert di bidang zakat dan wakaf. Pengalaman beliau sebagai praktisi selama 10 tahun di BAZNAS RI salah satunya sebagai Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan, sekarang berlanjut sebagai komisioner di Badan Wakaf Indonesia (BWI) pusat. Sebagai akademisi beliau berpengalaman sebagai staff pengajar pada departemen Ilmu ekonomi syariah di IPB University, Sekolah Pascarasarjana IPB, Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor, Pascasarjana Universitas Trisakti, Pascasarjana Institut TAZKIA.
Dalam pemaparannya hasil review Irfan Syauqi Beik, ada beberapa catatan penting untuk pengembangan kurikulum Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf FEBI IAIN Palangka Raya kedepan, diantaranya;
1. Secara umum, visi misi dan tujuan prodi sudah sangat baik dan terdokumentasi dengan baik.
2. Kurikulum yang dibutuhkan adalah kurikulum pendidikan yang adaptif dan relevan. Sebagai contoh perlunya ada mata kuliah digital distribution, sehingga tidak hanya fokus kepada mata kuliah fund rising. Oleh sebab itu desain mata kuliah dengan konsep future fit in dimana desain mata kuliah ini relevan dengan perkembangan dimasa depan termasuk perkembangan teknologi dapat dipertimbangkan.
3. Pentingnya desain kurikulum yang merefleksikan konsep MBKM serta perlunya sejumlah SKS yang memberi ruang pada implementasi MBKM sebagai konsekuensinya maka sejumlah mata kuliah perlu di merger.
4. Profil lulusan diusulkan juga mencakup aspek sociopreneurship. Jadi, profil lulusan sebagai waqfpreneur bisa dikeluarkan dari sisi praktisi dan digabungkan dengan profil lulusan untuk menjadi sociopreneur yang handal.
Selain menghadirkan narasumber yang expert di bidang wakaf dan zakat, kegiatan review kurikulum ini juga menghadirkan para stakeholder yang terkait dengan zakat dan wakaf yang memberikan masukan serta saran secara langsung untuk perbaikan kurikulum Prodi MAZAWA. Stakeholder yang hadir diantaranya dari Dompet Dhuafa Kalimantan Tengah, LAZNAS Yakesma Kalimantan Tengah, LAZ Nurul Fikri Kalimantan Tengah, BAZNAS Kalimantan Tengah dan BWI Kalimantan Tengah.
FEBI! Unggul! Terpercaya!